Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai Hut Ri 73

Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI 73

 Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI  Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI 73
Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI 73

Permainan ini menguji ketangkasan, kepemimpinan, kerja sama, kreatifitas, wawasan serta kejujuran. Bakiak ialah salah satu permainan tradisional. Bahannya dibentuk dari kayu panjang menyerupai seluncur es yang sudah dihaluskan (diamplas) dan diberi beberapa selop diatasnya, biasanya untuk 2-3 orang. Memainkan bakiak biasanya secara berkelompok atau tim, yang masing-masing tim berlomba untuk hingga ke garis finish.
 Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI  Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI 73
Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI 73

Sebenarnya "Bakiak" ialah permainan tradisional bawah umur di Sumatera Barat. Anak-anak dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan tahun 1970-an, sering dan biasa memainkan bakiak atau terompah panjang ini. Bakiak panjang atau yang sering disebut terompa galuak di Sumatera Barat ialah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Sepasang 'bakiak' minimal mempunyai tiga pasang sandal atau dimainkan tiga anak. Biasanya juga untuk diperlombakan di tingkat kecamatan dan kelurahan pada 17 Agustusan.
 Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI  Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI 73


Berbeda halnya dengan tempat Sumatera Barat. Bakiak merupakan sebutan di Jawa Tengah untuk sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Di Jawa Timur dikenal dengan sebutan Bangkiak. Sangat terkenal alasannya ialah murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan materi kayu dan ban bekas menciptakan bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Diperkirakan bakiak diinspirasikan oleh Jepang yang sudah menggunakan telapak kayu untuk Geisha-Geisha.
 Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI  Gelar Perlombaan Bakiak Desa Gunung Raja Lubai HUT RI 73


Ok lupakan soal sejarah bakiak kita kembali ke topik kita. Untuk memeriahkan HUT RI ke 73 Pemerintah desa Gunung Raja Kecamatan lubai dan karang taruna mengadakan perlombaan bakiak. Masih berlokasi yang sama yakni didanau kibekkan. Lomba bakiak memperlihatkan perhatian tersendiri bagi masyrakaat. Hal ini terlihat dari antusias dari banyaknya masyarakaat yang mengikuti dan ikut menyaksikan perlombaan ini. Perlombaan bakiak kali ini jumlah anggota dari setiap regu minimal 4 orang dan maksimal 5 orang. Satu orang bertugas sebagai pemimpin yang memperlihatkan komando bagi anggota timnya. Dalam perlombaan bakiak dibutuhkan kolaborasi tim yang tinggi. Jika ada saja salah satu tim yang tidak kompak akan menjadikan rekan-rekan setimnya kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh.

Banyaknya penerima yang terjatuh memperlihatkan hiburan tersendiri bagi para penonton, yang akan menciptakan mereka tertawa, emosi. 
Selain kolaborasi tim untuk memenagkan lomba bakiak ini juga dibutuhkan kecepatan dan ketepatan kaki dalam melangkah. Diperlukan latihan biar sanggup menjadi kompak dan mempunyai kecepatan langkah kaki yang tinggi. 
Ada hal yang menarik perhatian saya saat lomba bakiak diadakan bahwasannya kita masih sanggup mengenalkan permainan  tradisional ini kepada generasi penerus kita yang hampir tergerus oleh zaman. Dimana bawah umur lebih menentukan bermain game di Handphone mereka atau bermain PS dirumah. Dibandingkan berkumpul dilapangan. Bermain bahu-membahu menyerupai kita masih kecil dahalu.

0 komentar