Keseruan Lomba Gebuk Bantal Desa Gunung Raja Kecamatan Lubai
Keseruan Lomba Gebuk Bantal Desa Gunung Raja Kecamatan Lubai |
Selain Lomba Renang yang diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus dirayakan dengan aneka macam cara. Untuk tahun ini ada yang sedikit berbeda Pemerintahan Desa Gunung Raja dan Karang Taruna juga membuka lomba Perang Bantal Atau lebih dikenal dengan Gebuk Bantal.
Untuk lomba ini sendiri merupakan perlombaan yang sudah biasa dilakukan setiap memperingati HUT RI, bahkan dibeberapa kawasan sudah menjadi suatu sajian wajib ketika menyemarakan HUT RI.
Keseruan Lomba Gebuk Bantal Desa Gunung Raja Kecamatan Lubai Anak-anak |
Lomba ini merupakan pertarungan saling pukul dengan memakai bantal. Aturan mainnya, dua penerima duduk di atas bambu kurang lebih sepanjang 5 meter yang ditopang dua penyangga di atas permukaan air. Peserta yang dapat menjatuhkan lawannya, dinyatakan menang. Permainan ini sangat mengandalkan keseimbangan.
ibu Guru |
Yang menciptakan permainan ini menjadi menarik adalah Jangankan kena pukul, ketika kita hendak mengayunkan bantal pun keseimbangan kita berserakan dan dapat nyemplung ke air yang akan menciptakan anda menjadi tertawa terbahak-bahak nantinya.
Jangan takut ya bu |
Perlombaan Gebuk bantal di desa Gunung Raja Kecamatan Lubai masih akan diadakan dilokasi yang sama dengan perlombaan renang yakni didanau kibekkan. Perlombaan Gebuk bantal akan dilangsung hari ini tanggal 12 Agustus 2018 hingga selesai.
Uji coba |
Banyaknya antusias warga yang mendaptar menjadikan lomba gebuk bantal ini sangat menarik. Kehebohan terjadi pada ketika penerima mulai menaiki bambu dan saling memukul satu sama lain dengan bantal. Satu penerima mulai berjatuhan yang menciptakan para penonton tertawa.
Pesertanya sendiri terdiri dari anak-anak, para bapak-bapak dan pemuda, tidak lupa pula ketinggalan para ibu-ibunya yang menambah keseruan dari permainan ini. Panasnya matahari tidak menghipnotis para warga dan penerima untuk terus bersemangat dalam melanjutkan permainan. Seolah-olah panas matahari terlupakan begitu saja digantikan dengan canda tawa dari para penerima dan penonton.
Permaianan ini mengadu ketangkasan dan keseimbangan dari para peserta. Para penerima diwajibkan memukul lawannya dengan memakai bantal. Walapun demikian pukulan ataupun bantal yang dipakai tidak akan menyakiti para penerima itu sendiri. Permainan ini juga tidak menjadikan permusuhan malahan akan mempererat silatuhrami antar warga desa Gunung Raja Kecamatan lubai.
0 komentar