Larangan Mengikuti Atau Tasyabuh Terhadap Tradisi Yahudi
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَن
ْ
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga jikalau orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), niscaya kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu ialah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits
1- Ibnu Taimiyah menjelaskan, tidak diragukan lagi bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam sebagian perkara. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 27: 286.
2- Syaikhul Islam membuktikan pula bahwa dalam shalat ketika membaca Al Fatihah kita selalu meminta pada Allah biar diselamatkan dari jalan orang yang dimurkai dan sesat yaitu jalannya Yahudi dan Nashrani. Dan sebagian umat Islam ada yang sudah terjerumus mengikuti jejak kedua golongan tersebut. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 1: 65.
3- Imam Nawawi –rahimahullah– ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang binatang tanah yang penuh lika-liku), ialah permisalan bahwa tingkah laris kaum muslimin sangat seolah-olah sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan banyak sekali penyimpangan, bukan dalam hal-hal kekafiran mereka yang diikuti.
4- Perkataan dia ini ialah suatu mukjizat bagi dia alasannya apa yang dia katakan telah terjadi saat-saat ini.” (Syarh Muslim, 16: 219)
Tema hadist yang berkaitan dengan:
1- Ancaman dan peringatan yang keras bagi umat Nabi Saw. biar mereka jangan sekali-kali mengikuti jalan-jalan kaum Yahudi dan kaum Nasrani, sehabis mereka memiliki pengetahuan dari Al-Qur'an dan sunnah, na'uzubillah min zalik. Khitab ayat ini ditujukan kepada Rasul Saw., tetapi perintahnya ditujukan kepada umatnya.
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ
Dan bahwasanya jikalau kau mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan tiba kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Al-Baqarah: 120)
0 komentar