7 Unsur Kebudayaan Megalitikum Sumatera Selatan



7 Unsur Kebudayaan Megalitikum

Sumatera Selatan

 

 



Disusun Oleh :
Nama                           :
No Pokok                    :
Jurusan                        : Kesenian
Mata Kuliah                : Pengantar Antropologi
Dosen Pembimbing     :







 

Universitas PGRI Palembang

Tahun 2018

Kata Pengantar


Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, lantaran dengan karunianya saya sanggup menuntaskan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengkaji dan membahas kebudayaan Palembang melalui 7 unsur kebudayaan megalitikum sumatera selatan. Dalam Makalah ini saya akan membahas mengenai sejarah dan kebudayaan kota palembang secara lebih dalam melalui 7 unsur kebudayaan megalitikum sumatera selatan. Yang saya harapkan bermanfaat bagi anda semua. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh lantaran itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. terima kasih.


                                                                        Palembang,   Maret 2018


                                                                                    Penulis













Daftar Isi


Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar isi...........................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan...........................................................................................
1.1. Latar Belakang..............................................................................
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................
1.3. Tujuan............................................................................................
Bab 2 Analisis dan Pembahasan.......................................................................
2.1. Bahasa...........................................................................................
2.2. Sistem Pengetahuan.......................................................................
2.3 Sistem Sosial (Kekerabatan)...........................................................
2.4 Sistem Pengetahuan dan Teknologi................................................
2.5 Sistem Mata Pencaharian................................................................
2.6 Sistem Religi (Kepercayaan)..........................................................
2.7 Kesenian.........................................................................................
Bab 3 Penutup..................................................................................................
3.1. Kesimpulan....................................................................................
3.2. Saran..............................................................................................












Bab 1

Pendahuluan


1.1  Latar belakang

Dalam makalah ini saya akan Mengkaji dan membahas perihal kebudayaan Palembang melalui 7 unsur kebudayaan secara universal. Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun bila menurut prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan. Di masa lalu, palembang adalah ibukota dari kerajaan sriwijaya. Palembang dikenal sebagai kota penghasil tekstil dan songket yang sangat indah. Sebagian dari provinsi ini dibagi menjadi dua pulau yang cukup besar yaitu pulau Bangka Beiltung dan pantai timur bahari sumatera di bahari Cina selatan. Dalam kebudayaannya palembang banyak sekali yang menarik dan perlu untuk diketahui secara lebih dalam dalam topik ini. Topik yang saya bahas ini ditinjau dari aspek budaya dan sejarahnya lantaran keduanya memang banyak tumpang tindihnya dan lantaran itu sukar dipisahkan.

1.2  Perumusan masalah

Bagaimana cara kita mengkaji dan membahas mengenai sejarah dan unsur kebudayaan Palembang secara Universal?.

1.3  Tujuan Penulisan Makalah.

1.3.1        Mengetahui dan menganalisis unsur bahasa
1.3.2        Mengetahui dan menganalisi sistem pengetahuan masyarakat Palembang
1.3.3        Mengetahui dan menganalisis sistem sosial dan kekerabatannya
1.3.4        Mengetahui dan menganalisis sistem pengetahuan dan teknologi
1.3.5        Mengetahui dan menganalisis sistem mata pencaharian
1.3.6        Mengetahui dan menganalisi unsur religi yang ada di masyarakat Palembang
1.3.7        Mengetahui dan menganalisi unsur kesenian masyarakat Palembang
1.3.8        Menentukan etos kebudayaannya

Bab 2

Pembahasan


2.1          Bahasa

Bahasa berfungsi sebagai media komunikasi baik lisan, tulisan, gerak tubuh, dll untuk memberikan maksud hati. Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Pelembang Alus atau Bebaso dan Baso Pelembang Sari-sari. Baso Pelembang Alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dariKerajaan MajapahitKerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.

    Sementara itu, Baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada 
bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan Bahasa Indonesia (pemilihan kata menurut kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.

Bahasa Palembang mempunyai kemiripan dengan bahasa kawasan provinsi di sekitarnya, menyerupai Jambi, Bengkulu bahkan Jawa (dengan intonasi berbeda). Berikut referensi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sumatera Selatan :

·         Emek : ibu                            •     Di buri : di belakang
·         Abah : bapak                        •     Di jabo : di luar/ di depan
·         Aak : abang laki-laki             •    Di jero :di dalam
·         Cek : abang perempuan         •     Awak : kamu
·         Mangcek : paman                  •     Kulo : saya
·         Bikcek : bibi

Contoh kalimat :
1.     Emek lagi masak di buri, sedangke abah lagi baco koran di jabo
·         Ibu sedang memasak di belakang, sedangkan bapak sedang baco koran di luar
2.    Awak dipanggel aak di jero
·         Kamu dipanggil abang di dalam

Bahasa mempunyai 2 fungsi, yaitu :
A.   Fungsi umum
Berfungsi untuk berekspresi, komunikasi, dan pembiasaan sosial.
Contoh : Awak nak kemano?
·         Kamu mau kemana?
B.     Fungsi khusus
Berfungsi untuk pergaulam sehari-hari, mewujudkan seni, mempelajari naskah-naskah kuno, mengeksploitasi teknologi.
Contoh : Awak sudah belom pr kito sore tu
·         Kamu sudah belum pr kita kemarin

2.2      Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan yaitu semua yang diketahui manusia. Lebih dari seribu tahun yang kemudian telah berkembang salah satu kerajaan terbesar sepanjang sejarah Indonesia yaitu Kerajaan Budha Sriwijaya yang berada di sepanjang tepi Sungai Musi Sumatra Selatan. Terletak di sebelah Selatan dibingkai oleh Laut Cina Selatan dan berada di jalur kemudian lintas tersibuk di dunia yang menghubungkan Timur Jauh dengan Eropa. Kerajaan Sriwijaya telah melaksanakan perdagangan sangat produktif dengan Cina Kuno pada masa keemasannya.
Terbentang di kaki bukit jajaran Gunung Bukit Barisan yang megah, provinsi ini relatif datar namun sangat subur lantaran banyak sungai membelah daratan dan bermuara ke laut. Perkebunan kopi dan teh tersebar di seluruh Sumatra Selatan, namun kekayaan yang berlimpah dari provinsi ini berasal dari cadangan minyak, gas alam, kerikil bara, timah dan kuarsa.
Sumatra Selatan mempunyai tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi dan beraneka ragam, baik wisata alam, sejarah maupun budaya. Sumsel mempunyai obyek wisata berupa gunung-gunung dengan tanaman dan fauna yang beragam, menyerupai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS); sungai, danau, garis pantai yang sangat panjang. Anda sanggup berkeliling mengunjungi Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, dan Kota Pagaralam. Di sini pula tersaji aneka ragam tradisi serta budaya yang unik dan menarik.
Wisata alamnya yaitu Danau Ranau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Panorama pantainya antara lain pantai Parai Tenggini, pantai Matras di Pulau Bangka, dan pantai Pasir Padi di Pulau Belitung. Panorama jeram terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Lahat. Wisata budayanya mencakup Bukit Serelo, Gunung Dempo, Rumah Limas, pemukiman suku terasing Anak Dalam dan Kubu. Wisata sejarahnya antara lain situs Sriwijaya berupa kerikil purbakala, patung kuno, dan museum di Palembang, kompleks Pemakaman di Bukit Siguntang serta Benteng Kuto Besak.
Buah-buahan yang populer dari Palembang yaitu nanas dan duku. Rasa nanas Palembang segar dan rasanya tajam, sementara duku Palembang rasanya manis dan terkadang hambar.


2.3      Sistem Sosial (Kekerabatan)

 Sosial menggambarkan struktur sosial dari masyarakat bersangkutan. Adapun sistem pewarisan gelar yang terdapat di Sumatera Selatan yaitu menganut garis patrilineal (ayah/laki-laki). Artinya gelar tersebut hanya boleh diwarisi seseorang bila ayahnya merupakan keturunan dari si pemegang gelar tersebut.
Gelar-gelar yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1        Raden disingkat (R) gelar pria dan Raden Ayu (R.A) gelar wanita.
2        Masagus disingkat (Mgs) gelar pria dan Masayu (Msy) gelar wanita.
3        Kemas disingkat (Kms) gelar pria dan Nyimas (Nys) gelar wanita.
4        Kiagus disingkat (Kgs) gelar pria dan Nyayu (Nya) gelar wanita.
Mengenai pemakaian gelar Ratu, gelar ini biasanya diberikan kepada Putri Raja yang naik tahta atau Permaisuri (Istri raja) yang disebut dengan Panggilan Ratu Agung atau Ratu Sepuh. Selain itu gelar ini juga diberikan kepada keempat isteri pendamping, lantaran pada umumnya raja mempunyai istri lebih dari satu tetapi bukan selir.Selain Ratu Sepuh ratu-ratu yang lain diberi gelar tambahan/memiliki panggilan tersendiri menyerupai Ratu Gading, Ratu Mas. Ratu Sepuh Asma, Ratu Ulu, Ratu Ilir, dsb).

2.4      Sistem Pengetahuan dan Teknologi

Masyarakat Palembang dikenal dengan sifat suka berterus terang dan suka berkawan. Mereka mempunyai keahlian dalam membuat karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya.
Salah satu referensi dari hasil kreasi masyarakat Palembang yang paling populer yaitu kain songket yang terbuat dari sutra dikombinasikan dengan benang emas yang bisa memikat kolektor pakaian tradisional lantaran desainnya yang kaya dan elegan. Songket juga sanggup menjadi buah tangan yang bagus, meskipun harga songket cukup mahal terutama yang dibentuk pribadi secara tradisional.
Selain itu Palembang juga populer dengan gesekan kayu bermotifnya yang dipengaruhi oleh desain Cina dan Budha. Ukiran-ukiran kayu yang terdapat di mebel tersebut didominasi oleh dekorasi berbentuk bunga melati dan teratai.
Palembang juga menunjukkan masakan yang unik, enak yang kebanyakan terbuat dari ikan. Diantaranya ialah:
·         Pempek Palembang
Ini yaitu salah satu masakan yang paling populer dari Palembang dan sanggup Anda temukan di seluruh Indonesia dan telah menjadi favorit banyak orang Indonesia. Pempek terbuat dari ikan yang telah digiling dicampur tepung terigu dan bumbu-bumbu lain. Jenis-jenis pempek palembang di antaranya adalah: pempek lenjer, kapal selam, pempek kulit, pempek adaan dan pempek lenggang, pempek keriting serta pempek panggang.
·         Kerupuk Palembang, salah satu masakan kecil dari Palembang yang terkenal, kerupuk ini terbuat dari adonan terigu dan ikan tertentu. Biasanya terbuat dari ikan tenggiri, ikan gabus dan ikan belida. Toko yang sanggup Anda kunjungi adalah: Kerupuk 601 and Taxi 333 at Jl. Dempo Luar.
·         Martabak Har, terbuat dari telur dicampur dengan bumbu-bumbu tertentu dan daging, kemudian dibungkus adonan terigu, dicampurkan kemudian digoreng. Martabak Har biasanya disajikan dengan saus yang enak terbuat dari kentang, air dan bumbu-bumbu lainnya. Tempat terbaik untuk merasakan martabak ini yaitu di Martabak Kaji Abdul Rosak di Jalan. Jendral Sudirman.
1        Lempok Duren, terbuat dari durian dan gula. Rasanya manis dan kenyal.
2        Tekwan, sup tradisional yang terbuat dari bola-bola ikan, pasta ikan, soun, jamur dan bengkoang  kemudian disajikan hangat-hangat.
3        Bekasem yaitu Ikan yang diasinkan.
4        Makanan khas khas lainnya dari provinsi ini menyerupai pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes, dan tempoyak.

Masyarakat Palembang juga mempunyai senjata tradisional semacam keris yang berjulukan rejang lebong menyerupai pada gambar berikut :

2.5      Sistem Mata Pencaharian
Masyarakat Palembang pada umumnya mempunyai mata pencaharian berdagang. Dalam cakupan kepulauan, kepulauan sumatera sangat kaya dengan hasil buminya menyerupai kelapa sawit, tembaga, batubara,timah, bauksit dll. Maka dari itu sumber mata pencahariaan masyarakat palembang juga menjadi pekerja tambang.Dalam banyak sekali definisi kota Palembang tercakup unsur keluasan wilayah, kepadatan penduduk yang bersifat heterogen dan bermata pencaharian non pertanian.




2.6      Sistem Religi (Kepercayaan)

Walaupun Sumatera Selatan yaitu tempat berdirinya kerajaan sriwijaya yang menganut kepercayaan dan agama budha tetapi lebih banyak didominasi masyarakatnya beragama Islam, lantaran masyarakat Palembang yang pada umum nya mempunyai darah dan keturunanan bangsa melayu yang juga lebih banyak didominasi beragama Islam.

2.7       Kesenian

Kesenian merupakan nilai keindahan (estetika) dari ekspresi insan akan keindahan yang dinikmati dengan mata atau telinga. Sejarah bau tanah Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menyebabkan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini kemudian mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai kini pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Contoh kesenian yang ada di Palembang :

A.   Rumah tradisional

Rumah tradisional yang berasal dari Sumsel ini mempunyai atap yang berbentuk limas sehingga dinamakan dengan rumah limas. Dengan ciri khas lantai yang bertingkat dan oleh masyarakat Sumsel disebut dengan bengkilas. Rumah tradisional limas biasanya hanya digunakan untuk program keluarga menyerupai hajatan. Tamu yang tiba biasanya diterima di teras atau lantai dua. Satu lagi rumah khas dari Sumsel yaitu rumah rakit

B.    Seni Tari

Ada beberapa seni tari yang berasal dari Sumsel diantaranya yaitu tari tanggai, tari sekapur sirih, tari putri bekhusek, dan tari gending sriwijaya.


C.    Lagu Daerah

Provinsi Sumatera Selatan juga mempunyai lagu kawasan diantaranya yaitu Lagu Daerah menyerupai Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut, Gending Sriwijaya dan Ribang Kemambang.
Kesenian lainnya yang berada di Sumatera Selatan yaitu pertunjukan dulmuluk (pentas drama tradisional khas Palembang) dan pertunjukan wayang Palembang.




























Bab 3

Penutup


3.1  Kesimpulan

          Setelah membaca klarifikasi perihal 7 unsur kebudayaan universal yang ada pada masyarakat Sumatera Selatan di atas sanggup disimpulkan bahwa  etos kebudayaan atau unsur yang paling menonjol dari masyarakat Sumsel yaitu dari segi “Sistem Pengetahuan dan Teknologi” khususnya pada makanan-makanan khasnya dan dari segi “Kesenian”-nya baik seni tari, rumah adat, maupun kerajinannya. Mereka mempunyai keahlian dalam membuat karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya. Hal ini membuktikan bahwa Sumatera Selatan yaitu provinsi yang kaya akan kebudayaannya.

3.2 Saran

           Sumatera Selatan dikenal dengan kesenian dan kerajinannya, maka dari itu marilah gotong royong kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada walaupun zaman semakin hari semakin maju. Jika bukan kita sendiri yang menjaganya siapa lagi? Apakah harus menunggu kebudayaan dan hasil karya kita di akui oleh negara lain terlebih dahulu gres kita mau melestarikan dan mempertahankannya?

0 komentar